Beberapa waktu belakangan ini, gangguan kesehatan berupa kram otot banyak dibicarakan oleh masyarakat. Pasalnya, atlet bulu tangkis Indonesia, Anthony Ginting sempat mengalami cedera kram otot saat laga final beregu putra Asian Games 2018 antara Indonesia dan China, Rabu (22/8/2018). Beberapa hari kemudian kondisi Anthony membaik setelah kram ototnya dibaluri dengan minyak khas Karo, yang dikirimkan oleh sang ibu.

Kram otot adalah kontraksi otot yang terjadi secara tiba-tiba dan terasa sangat menyakitkan. Pada kondisi ini, otot akan membentuk suatu tonjolan, tampak tegang, kencang, serta dapat dilihat dan dipegang. Kram otot paling sering terjadi pada betis dan umumnya berlangsung selama hitungan detik bahkan beberapa menit. Anda pernah atau beberapa kali mengalaminya?

Kalangan yang kerap mengalami kram otot biasanya berasal dari kelompok lansia dengan persentase mencapai 70 persen. Walaupun demikian, kelompok usia lain seperti anak-anak hingga dewasa pun bisa terkena kram otot, dan tak terkecuali atlet.

Sebanyak 1 dari 3 orang dewasa dilaporkan mengalami kram otot betis ketika tidur pada malam hari, khususnya saat sedang tidur nyenyak. Menurut dr. Alvin Nursalim, salah satu penyebab kram otot saat sedang tidur adalah karena posisi tidur.

“Karena sedang dalam keadaan memendek, kontraksi  lebih jauh lagi akan menyebabkan otot tersebut mengalami kram. Hal ini umumnya terjadi pada malam hari, dan dialami dalam posisi tidur. Dalam kondisi tersebut posisi lutut sedikit tertekuk dan kaki sedikit menghadap bawah. Pada posisi ini, otot betis relatif memendek dan lebih rentan terhadap kram.”

Penyebab timbulnya kram otot

Namun, selain dipengaruhi posisi tidur, masih ada beberapa hal yang berkontribusi terhadap munculnya kram otot saat sedang tidur, seperti dilansir dari Prevention di bawah ini.

1. Jarang melakukan peregangan otot

Beberapa peneliti memiliki teori bahwa gaya hidup modern menuntut seseorang harus rajin melakukan peregangan otot. Kalau nenek moyang dulu diketahui lebih banyak melakukan aktivitas fisik sebagai bagian dari peregangan otot, kehidupan masa kini dengan segala kemudahannya membuat aktivitas fisik orang-orang menjadi berkurang, bahkan jadi cenderung malas.

Banyak orang yang mengadaptasi gaya hidup sedenter, yang mana orang tersebut lebih banyak duduk dan minim berolahraga. Kebiasaan tidak sehat ini dapat mengurangi kelenturan otot, yang kemudian bisa menyebabkan kram pada momen-momen tertentu.

2. Salah posisi saat tidur

Banyak para ahli yang mengamati bahwa ketika Anda berbaring telungkup saat tidur, kaki sedang berada dalam posisi yang terlalu miring dan ini membuat otot tertarik. Ketika posisi kaki seperti ini bertahan dalam waktu yang lama, gerakan kecil pun bisa memicu terjadinya kram otot.

Tidur dengan posisi kaki yang menjuntai turun dari kasur atau posisi lainnya yang membuat jari-jari tidak tertarik mungkin adalah posisi tidur yang lebih baik untuk mencegah kram otot.

3. Dehidrasi

Ada beberapa bukti bahwa dehidrasi meningkatkan risiko terjadinya kram otot pada malam hari, karena kondisi ini dapat meningkatkan ketidakseimbangan elektrolit dalam darah. Hal tersebut dijelaskan oleh Michael Behringer, peneliti dari Universitas Goethe di Jerman.

"Ada pola musiman yang jelas dalam frekuensi kram otot, dengan angka yang lebih tinggi saat musim panas dan angka yang lebih rendah pada musim dingin. Ini menunjukkan bahwa panas dan mungkin juga keseimbangan cairan memiliki pengaruh pada perkembangan kram otot,” ujarnya.

4. Berolahraga terlalu keras

Berolahraga terlalu keras dalam jangka waktu lama kerap dikaitkan dengan terjadinya kram otot. Aktivitas fisik berlebihan ini dapat memicu kelelahan dan mendorong kram otot di serat yang terlalu banyak bekerja. Kondisi ini diketahui kerap dialami atlet profesional, seperti yang baru-baru ini dialami oleh atlet badminton Anthony Ginting saat Asian Games beberapa waktu lalu.

Selain dengan menjaga hidrasi tubuh, belum ada metode yang manjur untuk mencegah kondisi ini.

5. Kekurangan nutrisi

Ada juga bukti yang menguatkan bahwa kondisi kekurangan kalsium, magnesium, dan ketidakseimbangan potasium bisa menyebabkan kram otot. Masing-masing elektrolit ini dapat membantu menjaga keseimbangan cairan dalam darah dan otot, sehingga kekurangan zat-zat tersebut dapat mengakibatkan terjadinya kram otot.

Kendati demikian, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui bagaimana nutrisi ini memengaruhi kram secara langsung. Faktor lainnya yang dapat memicu kram otot termasuk penuaan, terlalu lama berdiri, kehamilan, dan gangguan kesehatan tertentu.

Kini Anda telah mengetahui berbagai penyebab kram otot yang Anda rasakan saat sedang tidur. Untuk mencegah kram otot dan segala ketidaknyamanan yang ditimbulkannya, konsumsi makanan dengan gizi seimbang, rutin berolahraga, dan lakukan peregangan ringan setiap pagi agar otot-otot yang kaku dapat meregang dan lebih relaks. Atau Anda mungkin bisa mencoba membaluri bagian yang mengalami kram dengan minyak Karo seperti yang dilakukan Anthony Ginting, untuk mengurangi nyerinya.

1 komentar:

  1. Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.

    ReplyDelete

 
I KNOW 92 © 2017. All Rights Reserved. Powered by Ilqi Ayudya Hidayat
Top