Jamur telah menjadi salah satu menu favorit masyarakat Indonesia dalam beragam olahan makanan. Seperti digoreng, dijadikan campuran dalam sup, dan dijadikan pepes. Meski begitu, ada juga kalangan yang berasumsi bahwa konsumsi jamur tidaklah baik. Hal ini karena menurut mereka jamur tumbuh di bermacam-macam habitat dan lingkungan serta berasosiasi dengan banyak organisme.

Namun begitu, dr. Nitish Basant Adnani menilai bahwa jamur punya manfaat bagi kesehatan. “Manfaat jamur bukanlah berita baru. Konon, bertahun-tahun yang lalu para anggota kerajaan Tibet telah mengonsumsi dan memanfaatkan kebaikan jamur,” kata dr. Nitish.

Saat ini, di era yang jauh lebih maju, para peneliti mulai berhasil mengupas manfaat jamur lebih jauh.

Kandungan gizi di balik jamur

Jamur memang rendah karbohidrat tanpa lemak, serta hanya mengandung sedikit protein. Meski begitu, mereka unggul pada aspek yang lain. Jamur diketahui memiliki kandungan sekitar 15 vitamin dan mineral, termasuk vitamin B6, magnesium folat, seng, dan kalium.

“Tak hanya itu, jamur juga kaya akan kandungan antioksidan seperti ergothioneine dan selenium. Keduanya merupakan senyawa antiinflamasi yang baik dikonsumsi ketika Anda memiliki peradangan kecil, seperti cedera, atau saat mengalami gangguan autoimun seperti multiple sclerosis, rheumatoid arthritis, atau lupus,” ujar Angela Lemond, seorang ahli diet terdaftar dan juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet, dikutip dari Time.

Khasiat jamur juga tak terlepas dari kandungan vitamin D yang signifikan dan penting untuk membangun jaringan tulang kuat, mengurangi peradangan, hingga meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Khasiatnya semakin tinggi ketika jamur sering terpapar sinar ultraviolet.

“Kandungan fitokimia dalam jamur dinilai banyak ahli amat manjur untuk memperbaiki sel tubuh. Dipercaya bahwa zat tersebut memiliki sifat antikanker dan antipenuaan yang baik untuk dikonsumsi segala kalangan, khususnya usia menuju paruh baya,” kata Brian St. Pierre, seorang ahli diet terdaftar dan Direktur Nutrisi Kinerja di Precision Nutrition.

Banyak jenis jamur yang dapat Anda konsumsi, bahkan masing-masing di antaranya memiliki kandungan nutrisi berbeda. Jamur putih yang bisa dibilang paling banyak dikonsumsi, mengandung kalium sebanyak 300 gram.

Sementara itu, jamur tiram dan shiitake memiliki serat yang paling banyak dibandingkan jenis lain. Beberapa jenis jamur bahkan memiliki rasa gurih yang mirip dengan daging. Atas alasan itu, banyak orang yang sedang berdiet menjadikannya makanan pengganti daging karena lebih menyehatkan.

Cara tepat konsumsi jamur

Sama seperti sayuran lainnya, jamur baik jika dikonsumsi tanpa pola pengolahan yang berlebihan agar manfaatnya tidak hilang. Anda bisa memasak dengan cara dijadikan sup, omelet, atau dipanggang dalam kurun waktu sebentar.

Jamur juga bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah dengan cara diiris dan disajikan seperti salad. Tak usah banyak penambahan bumbu seperti susu, keju, dan beberapa jenis saus karena justru akan menghilangkan khasiat sepenuhnya dari jamur.

Telah terbukti bukan, jamur memang bermanfaat baik bagi kesehatan. Namun, sebagai antisipasi, pilihlah jenis jamur yang sudah terbukti sehat dan aman dikonsumsi. Hindari langsung mengonsumsi jamur yang Anda temukan di alam liar karena belum terjamin keamanannya.

1 komentar:

  1. Up untuk web ini sangat bagus dan membantu banget.

    ReplyDelete

 
I KNOW 92 © 2017. All Rights Reserved. Powered by Ilqi Ayudya Hidayat
Top